Nexo, salah satu platform crypto lending global, berhasil mengantongi lisensi awal dari Otoritas Pengatur Aset Virtual (VARA) Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Aksi itu menandai kesiapan Nexo untuk berekspansi lebih luas dan memperbesar basis bisnisnya di wilayah Timur Tengah.
Laporan Finance Feeds menyebutkan persetujuan awal bagi Nexo ini merupakan langkah maju dalam proses mendapatkan lisensi penuh sebagai Penyedia Layanan Aset Virtual (VASP) di Dubai. Di samping itu, langkah ini digadang-gadang menjadikan Nexo sebagai crypto lending pertama yang memasuki pasar Uni Emirat Arab.
Salah satu pendiri yang juga menjabat sebagai Managing Partner Nexo, Kalin Metodiev, mengatakan pengajuan lisensi ini dilakukan untuk memberikan kontribusi lebih pada ekosistem regional dalam membangun berbagai solusi berbasis aset digital dalam satu atap.
“Perusahaan berniat menawarkan beberapa layanan mulai dari aktivitas broker–dealer, layanan pinjam-meminjam, serta manajemen dan investasi kripto di Dubai,” jelas Metodiev.
Nexo Masih Hadapi Sengketa dengan Pemerintah Bulgaria
Menariknya, langkah agresif ini dilakukan di tengah bergulirnya sengkarut antara Nexo dengan pemerintah Bulgaria. Akhir Januari kemarin, Nexo baru saja meminta ganti rugi sebesar US$3 miliar kepada otoritas Bulgaria, lantaran membuat rencana bisnisnya tidak terwujud.
Dalam pandangan Nexo, pembatalan investigasi kriminal yang sempat ramai beredar membuat pihaknya gagal melakukan pencatatan saham di bursa Amerika Serikat (AS) dan menjalin kesepakatan sponsorship dengan klub sepak bola.
Kisruh itu sendiri bermula ketika jaksa Bulgaria di Januari tahun lalu menggelar penyelidikan dan menggerebek kantor Nexo yang berada di Sofia, Bulgaria.
Ketika itu, para penegak hukum menaruh curiga terhadap aktivitas pencucian uang dan penipuan pajak yang dilakukan oleh para pendiri perusahaan.
Tekanan tersebut membuat pengguna panik dan melakukan penarikan dana secara masif senilai ratusan juta dolar AS. Namun, di akhir tahun lalu, kasus tersebut dibatalkan lantaran tidak adanya bukti atas dugaan tersebut.
Persaingan Bakal Semakin Ketat di Dubai
Masuknya Nexo dipercaya bakal menambah ketat peta persaingan bisnis aset digital di wilayah Dubai. Pertengahan Januari kemarin, OKX melalui salah satu entitas usahanya, yaitu OKX Middle East Fintech FZE, juga sudah memasuki pasar UEA.
OKX berhasil mengantongi izin untuk menjalankan bisnis sebagai VASP secara legal. Meskipun masih harus memenuhi seluruh persyaratan sebelum memulai operasinya, namun General Manager OKX MENA, Rifad Mahasneh, optimistis bahwa perusahaan bakal mewujudkan hal tersebut. Terlebih lagi, adanya lisensi VARA dipercaya bakal membuat pengguna mendapatkan level perlindungan yang lebih baik.
Bagaimana pendapat Anda tentang ekspansi Nexo ke wilayah Timur Tengah? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.