Astar Network pada hari Rabu (6/3) mengumumkan bahwa mereka meluncurkan proyek layer-2 (L2) Ethereum bertenaga zero-knowledge (ZK) dan menjadi yang pertama terhubung penuh ke AggLayer yang dikembangkan Polygon.
Astar zkEVM, yang merupakan Ethereum Virtual Machine bertenaga ZK, berupaya memajukan adopsi blockchain dengan memulai interoperabilitas cross-chain antara 3 ekosistem Polygon, Ethereum, dan Astar Network. Sebelum berekspansi ke Ethereum, Astar menjadi salah satu parachain terbesar di ekosistem Polkadot.
Selama beberapa bulan ke depan, sejumlah proyek tambahan akan segera terhubung ke ekosistem yang sedang berkembang di Astar, yang saat ini bernilai US$700 juta.
Pihak Astar menerangkan bahwa bridge kripto terpadu Polygon memungkinkan orang-orang mentransfer aset apa pun yang ada di Ethereum secara native ke Astar zkEVM.
Alih-alih mengandalkan bridge pihak ketiga ke Ethereum, Astar zkEVM akan bergabung dengan Polygon zkEVM di bridge kripto terpadu. Adapun beberapa proyek L2 ZK dapat dibuat, dioptimalkan, dan dihubungkan melalui bridge bersama tanpa memerlukan sistem kepercayaan (trustless) ke mainnet Ethereum.
Perkuat Posisi Astar sebagai Blockchain Terkemuka di Jepang
Sandeep Nailwal, selaku co-founder Polygon, menyambut peluncuran Astar zkEVM.
“Hari ini adalah langkah pertama yang penting untuk menyambut komunitas ke ekosistem multi-chain yang mulus. Dengan Astar dan segera hadirnya sejumlah L2 ZK lainnya, Polygon Chain Development Kit (CDK) dan AggLayer siap menghadirkan kemampuan berskala internet ke dunia kripto,” ungkap Sandeep Nailwal.
Sementara itu, Sota Watanabe, pendiri Astar Network, mengatakan langkah terbaru mereka dilakukan termasuk sebagai bagian dari strategi teknologi nasional Jepang. Tim Polygon menyebut peluncuran Astar zkEVM memperkuat posisi Astar sebagai blockchain terkemuka di Jepang.
“Integrasi kami dalam AggLayer dan investasi berkelanjutan dalam pengembangan memperkuat posisi Astar zkEVM sebagai otoritas Web3 Jepang untuk inovasi, hiburan, dan decentralized applications (dApps) ritel, yang menempatkan Astar di garis depan ekspansi Web3 Jepang di sektor perusahaan, ritel, dan pemerintahan, sehingga mempercepat pertumbuhan Web3.”
AggLayer Ingin Satukan Blockchain ke dalam Satu Jaringan
Pada 24 Januari lalu, Polygon mengumumkan bahwa mereka mengembangkan sebuah protokol baru yang berusaha menyatukan sejumlah blockchain ke dalam jaringan yang terasa seperti satu chain.
AggLayer bertujuan untuk mengumpulkan ZK proofs dari berbagai blockchain serta memungkinkan para developer untuk menghubungkan blockchain layer-1 (L1) dan L2 untuk menggabungkannya menjadi satu jaringan.
Bagi pengguna akhir, pihak Polygon mengeklaim bahwa pengalaman pengguna akan terasa seperti internet saat ini. Hal ini membuat para pengguna tidak perlu melakukan bridge antar jaringan seperti saat ini yang rumit dan sering untuk menggunakan chain lain.
Adapun contoh kasus penggunaan AggLayer melibatkan pengguna pada chain L2 X1 yang memiliki stablecoin DAI dan membeli sebuah non-fungible token (NFT) di Polygon zkEVM tanpa terlebih dahulu melakukan bridge.
“Dari sudut pandang pengguna akhir, ini akan terasa seperti menggunakan satu chain. Pengguna dapat berinteraksi dengan dApps tanpa perlu mengetahui bahwa mereka sedang mengakses chain lain,” urai pihak Polygon.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.