Badan Perlindungan Data Spanyol (AEPD) telah memerintahkan Tools For Humanity (TFH), pengembang di balik proyek Worldcoin, untuk menghentikan pengumpulan dan pemrosesan data pribadi di yurisdiksinya. Langkah tegas itu dilakukan setelah mendapatkan banyaknya laporan yang menyebutkan bahwa Worldcoin melakukan pengumpulan data anak di bawah umur dan pelanggaran lainnya.
Kegeraman regulator cukup beralasan. Pasalnya, Spanyol, yang merupakan bagian dari Uni Eropa, selama ini tunduk dan patuh pada Aturan Perlindungan Data Umum (GDPR) yang berlaku di wilayahnya. Sedangkan, proyek Worldcoin, yang menggunakan mekanisme pemrosesan data biometrik, untuk mendapatkan World ID disebut memiliki risiko tinggi terhadap hak individu yang dilindungi oleh GDPR.
Di samping itu, terdapat keluhan yang menyebutkan bahwa setiap persetujuan dari pengguna atas pengumpulan data di Worldcoin tidak bisa ditarik kembali dan klausul itu jelas bertentangan dengan aturan GDPR.
“AEPD menganggap perlu melakukan intervensi untuk melindung kebebasan individu dan melakukan tindakan sementara (terhadap Worldcoin) dengan masa berlaku tidak lebih dari tiga bulan,” tegas AEPD.
Penyelidikan Tidak Hanya Dilakukan Spanyol
Pandangan yang sama juga dilontarkan oleh Prancis. Pada bulan September tahun lalu2023, Prancis telah melakukan investigasi terhadap proyek Worldcoin.
Melalui La Commission Nationale de l’Informatique et des Libertés (CNIL), pemerintah Prancis mempertanyakan legalitas pengumpulan data biometrik yang dilakukan Worldcoin. Regulator yang bertugas mengawasi privasi data itu bahkan sampai melakukan pemeriksaaan langsung di kantor Worldcoin di Paris untuk mencari alat bukti.
Selain itu, beberapa negara lain; seperti India, Brasil, Korea Selatan, dan Kenya juga secara tegas membatasi aktivitas proyek anyar tersebut.
Kiprah Worldcoin di Spanyol sendiri sebenarnya baru saja dimulai. Akhir tahun lalu, Worldcoin mengumumkan ekspansinya di sejumlah kota, termasuk Sevilla dan Bilbao, untuk melengkapi kehadirannya yang sudah lebih dulu dilakukan pada Malaga, Mallorca, dan Madrid.
Worldcoin Klaim Menjalankan Operasi secara Sah
Secara terpisah, Pejabat Perlindungan Data Worldcoin Foundation, Jannick Preiwisch, menuturkan selama ini, perusahaan beroperasi secara sah di seluruh lokasi yang ada di bawah pengawasan Otoritas Perlindungan Data Bavaria (BayLDA).
Pihaknya juga secara teratur memberikan tanggapan atas permintaan BayLDA sembari tetap menjalankan operasonalnya di Spanyol. BayLDA sendiri merupakan badan pengatur yang bertanggung jawab atas pengawasan kepatuhan GDPR di seluruh wilayah Uni Eropa.
“Sangat disayangkan AEPD mengabaikan prosedur yang ditetapkan GDPR dan secara khusus membatasi operasional di Spanyol. Selain itu, klaim yang disebutkannya juga adalah tidak akuran dan menyesatkan terkait teknologi kami,” ungkap Preiwisch.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.