Jack Reed dan Laphonza Butler, senator asal Partai Demokrat, mendesak Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) agar tidak lagi mengizinkan penerbitan produk exchange-traded fund (ETF) berbasis kripto. Menurut mereka, jika ada lebih banyak lagi produk ETF sejenis, maka berpotensi membuat investor rentan terkena aktivitas penipuan dan manipulasi pasar.
Dalam pandangan Senator Reed dan Butler, langkah SEC mengizinkan ETF berbasis kripto hadir ke tengah masyarakat meningkatkan risiko yang signifikan bagi warga Amerika Serikat. Merujuk pada data FINRA, 70% broker yang menawarkan investasi kripto melanggar aturan keterbukaan informasi yang adil.
“Kami mendesak SEC untuk secara hati-hati memberikan perizinan kepada broker dan memastikan bahwa investor menerima informasi yang lengkap dan akurat terkait ETF Bitcoin,” jelas kedua senator tersebut.
Senator Reed dan Butler sendiri rupanya tidak memercayai kehadiran aset kripto lain dalam produk ETF. Bahkan, mereka menyebut bahwa investor berpeluang terkena skema pump and dump di jenis aset kripto lainnya.
Kepala Hubungan Pemerintah di Paradigm, Alexander Grieve, menambahkan keberhasilan ETF Bitcoin spot menciptakan beberapa masalah. Salah satunya adalah aktivitas pialang dan advisor yang bakal dibatasi untuk merekomendasikan ETP Bitcoin.
“SEC bisa mengambil langkah untuk meminta broker dan advisor ETF tunduk pada pengawasan dan aturan,” ujar Grieve.
Masih Belum Jelas Kapan ETF Ethereum Spot Disetujui
Setelah kehadiran ETF Bitcoin spot di pasar AS, harus diakui bahwa dorongan untuk menghadirkan produk yang sama dengan jenis kripto berbeda mulai bermunculan. Salah satu yang sedang menjadi bahan pembicaraan adalah ETF Ethereum spot.
BeInCrypto melaporkan beberapa raksasa manajemen investasi, seperti BlackRock hingga Franklin Templeton, telah mengajukan berkas ETF Ethereum spot ke SEC. Saat ini, mereka masih menunggu persetujuan untuk bisa menawarkannya ke investor.
Selain BlackRock dan Franklin Templeton, terdapat pula 8 manajer investasi yang ikut mengantre mendapatkan lampu hijau dari SEC untuk menawarkan produk ETF Ethereum spot. Meski begitu, hingga kini belum ada kepastian kapan ETF Ethereum spot bakal disetujui oleh regulator.
Beberapa pihak juga masih pesimistis bahwa ETF Ethereum bisa menyusul kesuksesan ETF Bitcoin spot.
Analis JPMorgan, Nikolaos Panigirtzoglou, memandang bahwa SEC perlu mengklasifikasikan ETH sebagai komoditas terlebih dulu.
“Masih jauh dari harapan, saya tidak akan memberkan peluang lebih dari 50% kepada SEC untuk mengklasifikasikan ETH sebagai komoditas sebelum Mei ini,” ujar Nikolaos.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.