Nissan Motor Co., Ltd, salah satu raksasa otomotif asal Jepang, masuk lebih dalam untuk memanfaatkan teknologi metaverse. Nissan merilis platform metaverse yang diklaim inovatif untuk memberikan edukasi kepada pengunjung sembari memperkenalkan sejarah perusahaan secara utuh.
Dalam keterangan resminya, Nissan menjelaskan inisiatif bernama Nissan Heritage Cars & Drive Studio itu merupakan hasil dari kerja sama dengan beberapa universitas lokal dan Traffic Safety Future Creation Lab.
“Aksi ini menggarisbawahi komitmen perusahaan untuk mendorong pendidikan keselamatan berlalu lintas melalui pemanfaatan teknologi mutakhir.”
Nissan sendiri pertama kali melakukan metaverse pada tahun 2021 lalu. Ketika itu, Nissan merilis Nissan Crossing di VRChat yang digunakan untuk merilis kendaraan secara virtual. Kemudian, satu tahun berselang, Nissan kembali melakukan pengembangan dengan meluncurkan kendaraan mini listrik bernama Sakura di VRChat.
Menariknya, di situ, pengguna sudah juga sudah diberikan fitur test drive virtual. Dengan begitu, mereka yang datang dari luar Jepang juga bisa mendapatkan pengalaman immersive dari Nissan.
Langkah terbaru yang dilakukan Nissan menandai bahwa sektor otomotif juga menaruh minatnya sendiri terhadap sektor metaverse.
Terkait hal ini, riset dari McKinsey mengungkapkan, teknologi metaverse bisa digunakan oleh perusahaan otomotif untuk mendongkrak penjualannya. Seiring dengan penerapannya, perusahaan bisa menekan ongkos operasional untuk membangun showroom maupun mengejar efisiensi dalam pembuatan unit tertentu.
Salah satunya adalah yang dilakukan oleh Hyundai. Pabrikan mobil asal Korea Selatan itu telah menggunakan perangkat lunak 3 dimensi (3D) yang digabungkan dengan teknologi augmented reality (AR) untuk menekan waktu desain kendaraan.
Selain itu, Ford juga disebut sudah mulai memanfaatkan teknologi XR alias extended reality (XR) untuk rendering 3D kendaraan. Lewat teknologi itu, desainer bisa melihat modelnya melalui headset.
“BMW bahkan sudah menggunakan digital twin untuk membuat pabrik baru. Di situ manusia dan robot bekerja sama di dalam ruang virtual,” jelas riset McKinsey.
Inisiatif yang dikerjakan oleh Siemens dan NVIDIA itu mengusung konsep metaverse industri. Skema tersebut memungkinkan terjadinya integrasi adalah Siemens Xcelerator dan NVIDIA Omniverse dalam merancang iFactory milik BMW.
Bagaimana pendapat Anda tentang platform metaverse dari Nissan untuk edukasi secara virtual? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.