BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Mendapat keluhan dari masyarakat karena LPG yang lebih dikenal gas melon, Pj Bupati Bondowoso Drs. H. Bambang Soekwanto melakukan Sidak ke Pasar dan SPBE.
Sidak dilakukan untuk mengetahui penyebab langkanya LPG dan meroketnnya harga kebutuhan pokok. Pertama yang dikunjungi Pasar Induk Bondowoso, lalu bergeser ke SPBE Grujujan, kemudian ke Pasar Induk Maesan, terahir mengunjungi pangkalan LPG PT Rizki Jaya Makmur, Kelurahan Nangkaan.
“Kami melakukan Sidak ke Pasar Induk Bondowoso dan Maesan serta SPBE Grujukan dan Pangkalan LPG, karena mendapat keluhan dari masyarakat. Harga kebutuhan pokok mahal dan LPG 3kg langka,” kata Bambang, sapaannya.
Ternyata, kata Bambang, setelah kami melakukan Sidak, ketersediaan LPG 3kg cukup. Hanya karena permintaan meningkat, stoknya berkurang. Distribusi dari SPBE ke Pangkalan lancar. Mungkin dari pangkalan ke agen yang lamban.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag), Drs. Sigit Purnomo, MM mengatakan, kuota LPG di setiap agen bervariatif. Pihaknya mengusulkan, pada bulan romadhan, quota agen ditambah.
“Kebutuhan masyarakat terhadap LPG pada bulan puasa dan menjelang Hari Raya Idul Fitri cenderung meningkat. Oleh karena itu kami sedang mengusulkan, agar ada penambahan secara fakultatif pada agen,” kata Sigit, sapaannya.
Di tempat yang sama, Gustiar, Admin Agen LPG PT. Rizki Jaya Makmur, mengatakan, pihaknya mendistribusikan 2.800 LPG 3 Kg ke Kecamatan Bondowoso, Wringin, dan Tapen, dan kecamatan lainnya.
“Pada bulan puasa menjelang lebaran ini, permintaan LPG 3kg meningkat. Kurang lebih 200 tiap hari. Sebetulnya stok cukup, karena permintaan meningkat, ahirnya langka,” kata Gustiar pada media.
Biasanya, kata Gustiar, menjelang Hari Raya Idul Fitri ada penambahan, karena permintaan meningkat. Pangkalan menjual Rp 14.500,00 pada agen. Kami dilarang oleh Pertama menjual pada masyarakat. (Syamsul Arifin/Bernas)