Dalam sebuah ‘pertunjukan’ volatilitas pasar yang spektakuler, likuidasi kripto menghempas posisi long dan short secara mencengangkan di bulan April. Tak tanggung-tanggung, nilai kerugian yang diderita sebesar US$5,55 miliar atau setara dengan Rp90 triliun. Hal ini terutama dipicu oleh melambungnya spekulasi seputar peristiwa Bitcoin halving.
Periode yang penuh gejolak ini menjadi lahan subur untuk wawasan penting serta adaptasi strategis dalam praktik investasi.
Volatilitas Terjang Pasar Jelang Halving
Rossmarie Davila, seorang penasihat keuangan kripto berpengalaman, berbagi wawasannya kepada BeInCrypto soal praktik terbaik untuk mengarungi masa-masa yang penuh gejolak ini.
Dalam membangun portofolio investasi, ia menyarankan investor untuk memiliki tujuan yang jelas untuk setiap aset, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Davila menekankan pentingnya strategi yang terdefinisi dengan baik. Ini tak lain karena volatilitas bawaan Bitcoin yang memang menuntut pendekatan yang berbeda.
Nyatanya, gelaran halving tahun ini telah memengaruhi pasar Bitcoin secara signifikan. Spesifiknya, harga Bitcoin berhasil terdongkrak hingga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) yang baru di US$73.737 pada bulan Maret. Namun, minggu-minggu berikutnya diwarnai volatilitas. Bitcoin sendiri tercatat mengalami koreksi harga yang tajam sebesar 20%. Parahnya lagi, beberapa altcoin anjlok lebih tajam hingga lebih dari 70%.
Melihat tingginya volatilitas ini, Davila sangat menyarankan agar pendatang baru di pasar kripto untuk berhati-hati.
“Langkah terbaik yang dapat diambil adalah tidak panik dan terburu-buru memborong secara gila-gilaan, karena Bitcoin itu volatil. Saran yang bagus menurut saya adalah alokasikan jumlah yang tetap setiap bulannya dan belilah di harga rata-rata, dan sementara itu, amati bagaimana perasaan Anda tentang investasi yang sangat volatil ini. Dengan strategi yang jelas, kebisingan pasar harusnya tidak akan membuat saya cemas.”
Rossmarie Davila, Penasihat Keuangan Kripto
Di samping itu, Davila juga memperhatikan aspek psikologis yang berperan, terutama pasca halving. Adapun berkurangnya pasokan Bitcoin pada dasarnya akan memantik kenaikan harga karena tingginya permintaan — konsep dasar penawaran dan permintaan (supply and demand). Jika portofolio investasi sesuai dengan ekspektasi, maka disarankan untuk mempertahankan rencana Anda.
Namun, jika portofolio si investor tidak sesuai harapan, Davila menyarankan untuk mempertimbangkan realokasi atau menambah kepemilikan setelah koreksi harga, bukan pada saat harga sedang melambung tinggi. Selain itu, penting untuk diingat pula bahwa pasar kripto dipengaruhi oleh banyak faktor eksternal dan sulit untuk diprediksi secara akurat. Meskipun demikian, tren yang biasa terjadi setelah Bitcoin halving sebelumnya yakni harga cenderung beranjak stabil pasca lonjakan awal. Hal ini karena aliran modal mulai beralih ke altcoin.
Tips Kelola Emosi dan Ekspektasi
Dampak psikologis pada investor, terutama pemula menjadi perhatian Davila selanjutnya. Ia menekankan adanya potensi ketegangan psikologis. Pasalnya, pemangkasan pasokan Bitcoin dapat menyebabkan kecemasan di kalangan pendatang baru. Terlebih, jika ini diperparah dengan liputan berita yang bertubi-tubi dan sensasional. Tak ayal, rasa takut ketinggalan (FOMO) ini bisa memicu keputusan yang tidak bijak.
Sang penasihat menunjukkan bahwa sentimen pasar, yang diukur dengan Fear and Greed Index, saat ini menunjukkan “keserakahan” atau “greed“. Alhasil, kondisi ini mengisyaratkan adanya overvaluation dan potensi koreksi yang akan datang. Davila menyarankan, meskipun terjadi halving dan peluncuran exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot, “pendekatan analitis harus tetap sama”.
Terakhir, Davila membahas taktik operasional untuk berbagai cakrawala investasi. Misalnya, untuk kepemilikan jangka pendek yang spekulatif, ia percaya sangat penting untuk menggunakan platform bereputasi baik dengan volume perdagangan harian dan keterlibatan pengguna yang signifikan. Sementara untuk kepemilikan jangka panjang, ia sangat menyarankan penyimpanan yang aman di cold wallet.
Seiring dengan perkembangan diskusi seputar aset kripto, Davila menilai utilitas/kegunaan Bitcoin dalam transaksi serta pengakuan luas sebagai aset keuangan yang sah akan terus meningkat. Fenomena ini terutama seiring dengan beradaptasinya lanskap regulasi.
Bagaimana pendapat Anda tentang likuidasi kripto dan saran keuangan dari Davila ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.