loading…
Tyson, yang dikenal dengan gaya bertarung agresif dan pukulan mematikan, seringkali harus menahan berbagai cedera fisik selama masa kejayaannya di ring. Cedera leher ini, meskipun tidak secara langsung terjadi karena satu insiden spesifik, semakin parah dari waktu ke waktu akibat tekanan konstan yang dihadapi leher dan punggungnya. Setelah pensiun, ia mulai merasakan rasa sakit yang semakin parah, hingga akhirnya didiagnosis dengan masalah struktural pada tulang lehernya yang memerlukan tindakan medis.
Pada tahun 2009, dokter Tyson menyarankan operasi pemasangan pin titanium untuk memperbaiki tulang yang rusak di bagian leher. Prosedur ini dilakukan untuk menstabilkan tulang belakangnya, yang mengalami degenerasi akibat cedera kumulatif selama bertahun-tahun berkarier di dunia tinju. Dalam sebuah wawancara, Tyson menjelaskan bahwa cederanya cukup serius hingga mempengaruhi mobilitas dan kenyamanannya dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Pasca operasi, Mike Tyson mengaku merasa lebih baik, meskipun ia harus menerima kenyataan bahwa tubuhnya telah melewati banyak trauma. Setelah pemasangan pin titanium, Tyson kembali pulih secara bertahap. Meskipun tidak lagi bertarung secara profesional, ia terus menjaga kebugaran fisik dan sering terlihat berlatih dalam rutinitas kebugaran yang lebih ringan. Cedera tersebut juga menjadi salah satu faktor yang mengonfirmasi keputusannya untuk pensiun dari dunia tinju.
Tyson sendiri menggambarkan proses penyembuhannya sebagai tantangan besar, tetapi ia tetap bersyukur karena dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat setelah operasi. Pada usia yang lebih tua, ia tetap berperan aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk menjadi pembicara publik dan muncul di berbagai acara televisi. Operasi leher yang melibatkan pin titanium ini adalah salah satu momen penting dalam hidupnya yang menyoroti dampak panjang dari dunia tinju pada kesehatan tubuh seorang atlet.
Hingga kini, kisah leher Mike Tyson yang dipasang pin titanium menjadi salah satu bukti nyata betapa beratnya beban fisik yang harus ditanggung oleh para atlet tinju profesional. Tyson sendiri terus menjadi inspirasi, tidak hanya karena pencapaiannya di ring, tetapi juga karena ketabahannya menghadapi masalah kesehatan yang timbul dari kariernya yang luar biasa.
(sto)