Michael Saylor, co-founder & Executive Chairman MicroStrategy, mengatakan bahwa exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot yang diluncurkan BlackRock dan Fidelity telah melampaui ekspektasi dan mulai bersaing dengan ETF S&P 500 yang merupakan indeks pasar saham yang melacak kinerja 500 perusahaan publik terbesar di Amerika Serikat (AS).
Dia percaya meskipun ETF emas tetap menjadi ETF komoditas terbesar di AS, ETF Bitcoin spot diperkirakan akan melampaui torehan ETF emas dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Sebagai informasi, ETF emas pertama membutuhkan waktu 2 tahun untuk mencapai dana kelolaan sekitar US$10 miliar. Namun, ETF Bitcoin spot dari BlackRock (IBIT) hanya melakukannya dalam 2 bulan. Saat ini, IBIT mengelola aset Bitcoin senilai US$11,9 miliar.
“Kita berpikir bahwa mungkin Bitcoin adalah pesaing emas, tetapi sebenarnya Bitcoin telah menduduki peringkat teratas, dan sekarang mulai tertinggal [atau berada] di belakang ETF Indeks S&P 500,” kata Michael Saylor di sela-sela acara konferensi Bitcoin Atlantis, di Pulau Madeira, Portugal, yang digelar pada 1 – 3 Maret lalu.
Adapun SPDR S&P 500 ETF (SPY) adalah ETF Indeks S&P 500 adalah ETF terbesar dan tertua di AS.
ETF Spot Buka Banyak Peluang bagi Bitcoin
Sejak mulai diperdagangkan pada 11 Januari lalu, ETF Bitcoin spot secara kolektif dari 10 penerbit telah menyerap sekitar US$8,89 miliar dalam arus masuk bersih (net inflows). Kinerja itu lebih mengagumkan lagi karena diimbangi oleh arus keluar (outflows) besar-besaran dari Grayscale Bitcoin Trust (GBTC).
Selain itu, ETF Bitcoin spot yang diterbitkan BlackRock dan Fidelity (FBTC) mengalami arus masuk terbesar dari semua ETF dalam sejarah hanya dalam kurun waktu 30 hari pertama sejak diluncurkan. Dua dana ETF Bitcoin spot tersebut kini secara konsisten masuk dalam 20 ETF teratas yang paling aktif diperdagangkan setiap hari.
Beberapa pihak menilai kehadiran ETF Bitcoin spot yang akhirnya bisa diperdagangkan di AS ibarat penawaran umum perdana (IPO) di bursa saham.
Michael Saylor mencirikan ETF sebagai API (Application Programming Interface) universal bagi para investor untuk dengan mudah memperdagangkan dan mengeluarkan dana yang berbeda, yang melaluinya mereka sekarang dapat mengakses Bitcoin. Sebagai informasi, API adalah saluran standar ke data yang menyederhanakan interaksi antar sistem komputer.
“Bitcoin juga merupakan protokol global untuk volatilitas perdagangan atau penerbitan kredit,” imbuh Michael Saylor.
Sebelum adanya ETF Bitcoin spot, mengambil pinjaman dengan jaminan Bitcoin akan berjalan lambat dan memiliki tingkat bunga yang jauh lebih tinggi.
Kini, seseorang berpotensi menjaminkan saham ETF Bitcoin spot mereka sebagai uang muka pinjaman melalui broker dealer terpercaya seperti JPMorgan atau MErrill Lynch.
“ETF ini membuka kesadaran, peluang, dan fungsionalitas seluruh dunia keuangan bagi 99% investor arus utama. Anda benar-benar tidak dapat meremehkan betapa pentingnya hal ini bagi keseluruhan jaringan,” ungkap Michael Saylor.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.