Penerbit stablecoin membekukan hampir US$5 juta yang dimiliki oleh kelompok Lazarus Korea Utara yang terkenal setelah penyidik melacak dana tersebut.
Penyidik blockchain ZachXBT mengungkapkan perkembangan ini dalam sebuah postingan X pada 14 September.
Kelompok Lazarus Terkena Pembekuan Stablecoin Senilai US$5 Juta
ZachXBT melaporkan bahwa penerbit stablecoin Tether, Circle, Paxos, dan Techteryx memasukkan dua alamat ke dalam daftar hitam yang mengandung aset senilai US$4,96 juta. Namun, dompet ini masih menyimpan US$720.000 dalam DAI dan US$313.000 dalam Ethereum, yang tetap tidak dibekukan.
Dana ini terkait dengan penyelidikan lebih luas yang dilakukan ZachXBT pada bulan April. Temuannya menunjukkan bahwa kelompok Lazarus telah mencuci lebih dari US$200 juta dari 25 peretasan terkait kripto antara tahun 2020 dan 2023.
ZachXBT mencatat bahwa US$6,98 juta telah dibekukan dari penyelidikan ini, termasuk US$1,65 juta yang disimpan di beberapa bursa. Dia tidak mengungkapkan bursa mana yang terlibat.
Baca lebih lanjut: Panduan untuk Stablecoin Terbaik di 2024
Sementara itu, ZachXBT mengkritik Circle, penerbit USDC, karena tindakannya yang lambat dalam memblokir dana tersebut. Dia berargumen bahwa Circle dan CEO-nya Jeremy Allaire lebih fokus pada keuntungan daripada peduli terhadap ekosistem kripto.
Penyidik blockchain itu mengklaim bahwa Circle membutuhkan waktu lebih dari 4 bulan lebih lama daripada penerbit stablecoin besar lainnya untuk memasukkan dana kelompok Lazarus ke dalam daftar hitam. Dia menyatakan frustrasinya dengan ketidakaktifan perusahaan tersebut, menunjukkan bahwa Circle melakukan sedikit untuk mencegah pencucian uang melalui platformnya.
“Di depan umum mereka berpura-pura menjadi stablecoin yang patuh membantu melindungi ekosistem padahal kenyataannya tidak sepenuhnya benar,” ucap ZachXBT di sini.
Baca lebih lanjut: Proyek Penipuan Kripto: Cara Mengenali Token Palsu
Dia juga menuduh perusahaan tersebut “virtue signaling,” menunjukkan bahwa meskipun memiliki lebih dari 1.000 karyawan, Circle tidak memiliki tim respons insiden untuk memblokir dana setelah peretasan atau eksploitasi DeFi.
Penyidik telah menghubungkan kelompok Lazarus dengan beberapa peretasan kripto besar, termasuk eksploitasi terbaru US$20 juta dari bursa Indodax. Laporan menunjukkan bahwa kelompok tersebut telah menyedot sekitar US$3 miliar dari industri kripto selama bertahun-tahun. Otoritas menduga Korea Utara menggunakan dana curian ini untuk membiayai program senjatanya.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.