Dalam sebuah guncangan nasib yang mengejutkan, pasar kripto mengalami penurunan tajam. Kejadian ini pun berujung pada likuidasi massal senilai US$864,24 juta atau setara dengan Rp13,93 triliun.
Likuidasi Rp13,93 Triliun Hantam Pasar Kripto
Adapun Bitcoin memimpin koreksi pasar ini, terjun 7% ke harga terendah mingguannya di angka US$65.214. Selain itu, penurunan ini sekaligus menandai valuasi terendah yang Bitcoin catat sejak 5 April.
Yang lebih parah, efek riaknya telah merambat ke seluruh pasar. Bahkan, aset kripto yang lebih kecil seperti Solana dan Dogecoin mengalami penurunan yang lebih curam. Masing-masing tercatat turun sekitar 18% dan 19%.
Adapun penurunan harga ini terutama disebabkan oleh likuidasi taruhan bullish pada aset kripto.
Dalam kurun waktu 24 jam terakhir saja, data dari Coinglass melaporkan bahwa sekitar US$775,40 juta telah tersapu dari posisi long di pasar derivatif. Sementara, posisi short juga tak luput dari terjangan likuidasi ini, dengan sekitar US$89,89 juta terkena likuidasi.
Tak ayal, pergeseran pasar yang mendadak ini sangatlah bertentangan dengan tren naik baru-baru ini yang sebagian terpicu oleh antisipasi seputar peristiwa Bitcoin halving. Sebagai informasi, Bitcoin halving sendiri merupakan pembaruan penting dalam kode Bitcoin yang bertujuan untuk mengurangi jumlah pasokannya.
Terlepas dari likuidasi kripto yang terjadi, harga Bitcoin secara keseluruhan masih menunjukkan kenaikan substansial tahun ini, yakni naik sekitar 60%.
Bagaimana pendapat Anda tentang likuidasi massal yang menghantam pasar kripto ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
