Bisa Tembus 500 Juta Orang?

Pertarungan antara legenda tinju Mike Tyson dan YouTuber Jake Paul pada 15 November mendatang diperkirakan akan menarik perhatian dunia. Dalam debut kembali Tyson sebagai petinju profesional sejak 2005, duel ini berpotensi disaksikan hingga 500 juta penonton secara global. Angka tersebut diestimasi dengan asumsi bahwa seluruh 260 juta rumah tangga pelanggan Netflix akan menonton, dengan rata-rata dua orang per rumah tangga.

Sementara untuk penonton yang hadir di lokasi pertarungan, Jake Paul berulang kali menyebutkan bahwa duel ini akan dihadiri hingga 90.000 penonton. Apakah target ini realistis atau hanya sekadar bualan?

Bertempat di AT&T Stadium, Texas, yang mampu menampung hingga 100.000 penonton, acara ini juga akan disiarkan langsung melalui Netflix, memungkinkan akses bagi jutaan orang di rumah, bar, dan tempat umum di seluruh dunia. Duel ini tidak akan berformat pay-per-view (PPV), sehingga seluruh pelanggan Netflix bisa menyaksikan secara gratis, sebuah strategi yang diprediksi akan mendongkrak jumlah penonton secara signifikan.

Menurut laporan Boxing Kingdom di X.com (sebelumnya Twitter), jika setiap pelanggan Netflix menonton dengan satu orang tambahan, maka potensi penonton mencapai lebih dari 500 juta. Jumlah ini jauh melampaui rekor penonton tinju di Amerika Serikat untuk PPV, yang dipegang oleh Floyd Mayweather vs Manny Pacquiao pada 2015 dengan 4,6 juta pelanggan. Jika perhitungan serupa digunakan, Mayweather-Pacquiao hanya mencapai 9,2 juta penonton—sekitar 1,84% dari proyeksi penonton Tyson-Paul.

Meskipun belum pasti bahwa seluruh penonton Netflix akan menonton, ketenaran Mike Tyson sebagai mantan juara dunia kelas berat yang tak terkalahkan dan popularitas Jake Paul di kalangan generasi muda membuat duel ini sangat dinantikan. Jake Paul, yang turut mempromosikan laga ini di X.com, menegaskan bahwa acara tersebut gratis untuk pelanggan Netflix dengan total jangkauan “lebih dari 500 juta rumah.”

Kursi di Arena Duel Belum Laku?

AT&T Stadium, markas besar tim NFL Dallas Cowboys, memiliki kapasitas tempat duduk reguler sekitar 80.000, yang bisa ditingkatkan hingga 90.000 dengan tiket standing-room-only. Stadion ini memang sudah beberapa kali mencatat rekor kehadiran penonton dalam acara olahraga besar, seperti laga NBA All-Star tahun 2010 yang dihadiri 108.713 orang dan pertandingan tinju Canelo Alvarez vs Billy Joe Saunders pada 2021 dengan 73.126 penonton – rekor tertinggi untuk laga tinju dalam ruangan di AS.

Sejak Jake Paul mengumumkan pertandingan ini, antusiasme publik terlihat cukup tinggi. Namun, minggu ini, harga tiket termurah turun hingga USD 30, menandakan masih banyak kursi yang belum terjual. Di sisi lain, ada juga tiket premium dengan harga fantastis, seperti dua kursi di ringside yang dijual di platform SeatGeek seharga USD 25.000 per kursi. Bahkan, Most Valuable Promotions (MVP), promotor yang didirikan oleh Paul, menawarkan paket VIP eksklusif senilai USD 2 juta yang mencakup pengalaman mewah selama acara.

Meski belum mencapai target penjualan tiket, acara ini sudah mencatatkan rekor sebagai live gate tertinggi dalam sejarah olahraga tempur di Texas, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh pertarungan Alvarez vs Saunders dengan pendapatan USD 9 juta. Namun, angka pasti pendapatan live gate belum diungkap oleh pihak promotor.

Meski Paul optimistis dengan target 90.000 penonton, beberapa pihak meragukan apakah standing-room-only tickets akan dibuka, mengingat antusiasme penjualan tiket belum memenuhi ekspektasi. Cameron Papp dari SeatGeek mengatakan bahwa keputusan untuk merilis tiket tambahan tersebut sepenuhnya ada di tangan pihak Cowboys dan AT&T Stadium.

(sto)