Analis Ramal Likuidasi di Pasar Futures Bitcoin, Separah Apa?

banner 120x600
banner 468x60

Harga Bitcoin (BTC) belum berhasil untuk pulih dari momentum suram yang tercatat beberapa hari terakhir.

Parahnya, aset kripto ini nampaknya sedang berada di bawah ancaman penurunan lebih lanjut. Namun, ini bukan akibat sentimen bearish, melainkan sentimen bullish para investor.

banner 325x300

Bitcoin Temui Rintangan

Harga Bitcoin terpeleset dari US$62.000 ke angka US$53.300. Tak ayal, ini mengguncang pasar kripto dan ‘membunuh’ banyak impian bullish. Pasar futures mencatat likuidasi long sebesar US$263 juta hanya dalam kurun waktu tiga hari.

Ini adalah likuidasi terbesar kedua dalam dua minggu terakhir. Adapun rekor tertinggi sebelumnya terjadi tiga bulan lalu pada bulan April. Secara umum, likuidasi besar seperti ini cenderung membuat investor lebih tenang dan mundur sejenak untuk membiarkan pasar mendingin terlebih dahulu.

Likuidasi Long Bitcoin | Sumber: Coinglass

Namun, para holder BTC sepertinya tidak sependapat dengan pandangan ini. Penurunan harga ini dianggap sebagai dampak dari pidato bearish Ketua Federal Reserve Jerome Powell awal pekan ini. Oleh karena itu, para investor mengharapkan pemulihan yang cepat dan siap untuk mengambil keuntungan darinya.

Analis Willy Woo menyoroti hal ini dalam penjelasannya soal perbedaan antara membeli futures dan membeli spot. Ia memaparkan, aksi beli futures bakal melahirkan lingkungan bearish. Selain itu, ia juga menyatakan hal ini bisa berujung pada kerugian lebih lanjut.

Menurut Bitcoin Open Value Oscillator, sekitar setengah juta kontrak long masih terbuka di pasar futures. Jika harga Bitcoin turun lebih dalam, maka posisi long ini bakal tersapu likuidasi. Selanjutnya, skenario ini akan melahirkan periode bearish yang berkepanjangan untuk BTC.

Bitcoin Open Value Oscillator
Osilator Nilai Terbuka Bitcoin | Sumber: Willy Woo

Prediksi Harga BTC dalam Memvalidasi Pola

Harga Bitcoin kini diperdagangkan di angka US$56.961. Bitcoin akhirnya mampu stabil usai nyaris terjatuh ke level US$53.300 kemarin (6/7). Perlu diingat, aset kripto ini belum memenuhi prediksi penurunan sebesar 17% yang timbul akibat formasi double top dari 4 bulan lalu.

Prediksi ini menargetkan penurunan harga Bitcoin hingga ke area US$50.900, yang akan menyebabkan likuidasi besar-besaran pada posisi long. Apabila Bitcoin kehilangan support US$55.000, maka tren turun ini akan semakin parah.

Bitcoin Price Analysis.
Analisis Harga Bitcoin | Sumber: TradingView

Di sisi lain, andaikata harga Bitcoin berhasil rebound dari area US$55.000 dan mengubah US$58.800 menjadi support lagi, pemulihan harga bisa dimulai. Selanjutnya, harga BTC dapat mengawali tren naik ke level US$60.000 yang akan menggugurkan prediksi bearish.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi likuidasi yang berpotensi menyapu posisi Bitcoin ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *