Whale Kripto Ternyata Sudah Jual Aset sebelum Market Crash

banner 120x600
banner 468x60

Dalam 24 jam terakhir, volatilitas yang signifikan menerpa Bitcoin dan altcoin sehingga mengakibatkan penurunan harga yang dramatis. Akibatnya, kapitalisasi total pasar kripto pun terkikis hingga 8% menjadi hanya US$2,53 triliun.

Fenomena fluktuasi pasar yang cepat ini mungkin telah mengejutkan banyak trader ritel. Namun, wawasan dari data on-chain menguak temuan bahwa beberapa investor berskala besar, yang umumnya dikenal sebagai “crypto whale“, telah memprediksi penurunan ini sebelumnya. Alhasil, mereka sudah lebih dulu menjual sebagian besar dari kepemilikan mereka.

banner 325x300

Whale Kripto Jual Kepemilikan

Analis on-chain melaporkan bahwa beberapa investor institusional secara strategis menjual sebagian dari kepemilikan mereka selama penurunan pasar. Empat whale kripto secara kolektif melepas sebanyak 31.683 ETH yang bernilai sekitar US$106 juta.

Di antara whale kripto yang terdeteksi melancarkan aksi jual yakni entitas terkenal seperti Cumberland, sebuah alamat yang terkait dengan Alameda/FTX yang bangkrut, serta dua wallet altcoin yang identitasnya tidak diungkapkan.

Cumberland, perusahaan investasi kripto institusional terkemuka, telah menyetorkan 17.206 ETH senilai US$57,3 juta ke berbagai crypto exchange. Di sisi lain, sepasang whale kripto, yakni ‘0xC3f8’ dan ‘0x1717’, terekam memindahkan masing-masing 7.976 ETH senilai US$26,6 juta dan 4.000 ETH senilai US$13,32 juta ke Binance dan crypto exchange lainnya.

Sementara itu, FTX/Alameda estate mentransfer 2.500 ETH yang bernilai sekitar US$8,33 juta. Menariknya, ini bukan kali pertama crypto exchange yang bangkrut ini mampu memprediksi pasar sebelum terjadi aksi jual besar-besaran.

“Sejak 1 Maret, FTX dan Alameda telah menyetor 15.850 ETH senilai US$58 juta ke berbagai centralized exchange dengan harga sekitar US$3.659, dan perubahan harga yang dramatis cenderung menyusul setelahnya,” kata perusahaan blockchain SpotOnChain.

Aksi Jual Kripto oleh FTX | Sumber: SpotOnChain

Imbas ke Harga Bitcoin dan Ethereum

Tak heran, aktivitas perdagangan yang masif ini memberikan tekanan jual tambahan di pasar, yang berkontribusi pada market crash. Selama periode pelaporan, harga Ethereum sudah turun tajam sebesar 13%. Harganya turun dari semula di angka US$3.500 menjadi US$3.062 untuk pertama kalinya dalam hampir satu bulan.

Sementara, harga Bitcoin juga mengalami penurunan tajam, terjun hingga ke level US$65.100. Kendati aset kripto terkemuka ini sempat rebound ringan menjadi sekitar US$68.000, volatilitasnya mengakibatkan penurunan kapitalisasi pasar menjadi US$1,3 triliun. Berdasarkan data dari CompaniesMarketCap, posisi Bitcoin kini berada di bawah Meta, perusahaan induk Facebook, dalam peringkat aset global teratas.

Di sisi lain, ilmuwan komputer Edward Snowden menertawakan reaksi berlebihan industri kripto terhadap market dip baru-baru ini. Ia menunjukkan bahwa harga Bitcoin sebenarnya relatif stabil selama seminggu terakhir.

“[Saya] melihat orang-orang kripto panik karena harga, [lalu saya] membuka grafik Bitcoin [dan menyadari] harganya sama saja seperti tujuh hari yang lalu,” komentar Snowden.

Bagaimana pendapat Anda tentang aksi jual whale kripto pra-market crash ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *