Perusahaan analitik blockchain Chainalysis mengungkap terdapat aliran dana kripto ke toko bahan kimia di Cina senilai US$250 juta. Menariknya, toko tersebut ternyata bukanlah toko biasa. Dalam penelitian lanjutannya, Chainalysis menyebut bahwa penerima dana juga menjual zat prekursor, yakni bahan dasar yang biasa digunakan untuk pembuatan narkotika dan psikotropika.
Temuan tersebut memperlihatkan bahwa masih banyak oknum jahat yang memanfaatkan kecanggihan teknologi kripto untuk melakukan aktivitas gelap. Kemampuan aset kripto yang memiliki fitur instan, lintas batas, dan juga anonim sepertinya menjadi gula-gula utama bagi pelaku kejahatan untuk tetap menggunakannya sebagai landasan operasional.
Chainalysis mengatakan jumlah dana yang dikirim ke entitas tersebut merupakan kumulasi sejak Juli 2015 sampai dengan Februari tahun ini.
“Terdapat ribuan alamat terkait dengan toko prekursor bahan kimia yang berhasil diidentifikasi. Arus dana yang masuk besar kemungkinan dimaksudkan untuk membeli berbagai bahan dasar narkotika, seperti fentanyl dan prekursor MDMA,” jelas Chainalysis.
Kiprah oknum nakal asal Cina yang memperjualbelikan bahan terlarang juga sudah diendus oleh Badan Penegakan Narkoba (DEA). Pada tahun 2020 lalu, muncul laporan intelijen yang menyebutkan bahwa Cina dan India merupakan produsen utama prekursor fentanyl di 2019.
Beberapa toko memang menjualnya secara legal kepada perusahaan farmasi, namun banyak juga yang menyelundupkannya ke kelompok produsen narkotika untuk memproduksi dan menjual fentanyl sebagai obat bebas.
Chainalysis Sebut Ada Alamat Baru yang Tampung Aliran Dana US$98 Juta
Lebih lanjut, Chainalysis menjelaskan banyak alamat baru dari Cina yang diduga juga berhubungan dengan transaksi haram tersebut. Dari situ saja, sudah terdapat aliran dana dalam bentuk kripto sebanyak US$98 juta.
Jumlah tersebut jauh lebih besar dari temuan yang dibeberkan oleh Elliptic. Perusahaan keamanan blockchain itu menyebut terdapat arus dana kripto sebanyak US$27 juta ke perusahaan kimia di Cina. Dana tersebut masuk ke lebih dari 90 perusahaan yang memiliki basis bisnis sebagai distributor prekursor.
Dari jumlah itu saja, bisa digunakan untuk memproduksi pil fentanyl senilai US$54 miliar yang mampu menyebabkan 8,6 miliar orang menderita overdosis.
Bagaimana pendapat Anda tentang temuan Chainalysis tentang aliran dana kripto ke toko bahan kimia di Cina? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.