BeritaNasional.ID, SITUBONDO JATIM – Pembangunan infrastruktur Jalan Tol Probowangi merupakan salah satu langkah penting yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan. Namun, jika pembangunan ini tidak dilaksanakan dengan baik, maka bisa mengakibatkan perubahan negatif bagi Kabupaten Situbondo. Demikian, disampaikan HM Nasim Khan Anggota Komisi VI DPR RI, Sabtu (20/04/2024).
Perubahan kondisi geografis ini, sambung Nasim Khan, akan mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar area pembangunan jalan tol. “Dalam konteks pembangunan jalan tol di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, saya akan konsistensi dalam memasukkan aspirasi masyarakat menjadi fokus utama,” kata Nasim Khan.
Lebih lanjut, Nasim Khan mengatakan, pembangunan jalan tol tersebut, bukan berasal dari kepentingan pribadi dan keuntungan sesaat, tanpa mempertimbangkan solusi terbaik yang dapat dihasilkan dari pembangunan jalan tol tersebut. “Perlunya memperhatikan dampak positif dan negatif dari rencana pembangunan jalan tol tersebut terhadap masyarakat dan lingkungan,” tuturnya.
Nasim Khan menerangkan, satu dari beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan jalan tol ini, yaitu dampak terhadap lingkungan. “Apabila pembangunan jalan tol harus menerobos hutan lindung Taman Baluran Situbondo, maka resikonya ekosistemnya akan terganggu,” bebernya.
Selain itu, kata Nasim Khan, rencana pembangunan jalan tol tersebut juga berpotensi mengganggu aktivitas latihan Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) dan Marinir yang terletak di sekitar jalur tol. “Hal ini juga harus dipikirkan dampaknya,” ungkap Nasim Khan.
Dalam rangka memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Situbondo, kata Nasim Khan, maka harus mempertimbangkan lokasi exit tol yang strategis serta memastikan penggunaan rest area untuk mendukung UMKM lokal Situbondo.
Nasim Khan mengatakan, pembebasan lahan dan pelaksanaan proyek harus dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab. “Agar memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi seluruh komunitas masyarakat Kabupaten Situbondo dan demi masa depan Kabupaten Situbondo yang lebih cerah,” tuturnya.
Tak hanya itu yang disampaikan Nasim Khan, namun dia mengatakan, berakhirnya pembangunan exit tol di wilayah barat, yaitu Besuki – Suboh, maka secara otomtis Kabupaten Situbondo dan Bondowoso ini akan menjadi tempat persinggahan dan sudah tidak lagi menjadi jalur lintasan saja, tetapi menjadi tujuan utama bagi masyarakat dari berbagai luar daerah.
Nasim Khan menjelaskan, mayoritas para petani dan pedagang, serta buruh yang ada di Kabupaten Situbondo tidak memiliki akses luas terhadap media sosial, sehingga tidak banyak mengetahui terhadap perkembangan dan persoalan pembebasan lahan yang akan digunakan pembangunan jalan tol.
“Sehingga mudah untuk dipengaruhi oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dalam pembebasan lahan tanah tol ini harganya banyak yang diselewengkan oleh makelar dan mafia tanah pembangunan jalan tol tersebut,” ungkap Nasim Khan.
Menurut Nasim Khan, seharusnya ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pembangunan jalan tol ini. “Seharusnya dengan adanya pembangunan jalan tol ini bisa memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Situbondo, dengan mempertimbangkan lokasi exit tol yang strategis, serta memastikan penggunaan rest area ini bisa dapat mendukung UMKM lokal Situbondo, dan mampu menarik wisatawan luar untuk bisa mampir dan menikmati keindahan kawasan wisata yang ada di Kabupaten Situbondo,” tegasnya.
Oleh karena itu, titik exit jalan tol harus ada di wilayah barat antara Kecamatan Suboh dan Besuki. “Dengan adanya exit tol yang strategis, maka akan bisa menopang pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Situbondo khususnya di Wilayah barat,” katanya.
Selain itu, exit tol juga harus ada daerah Kecamatan Panji, Wilayah Curah Kalak, Asembagus, Bajul Mati, dan berakhir di Ketapang Banyuwangi. “Sehingga kedepan Situbondo ini tidak hanya menjadi Kabupaten pelintasan, tapi menjadi tujuan utama dari segala bidang, sehingga dari perkembangan dan kemajuan regenerasi daerah ini bisa benar benar dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya. (Heru/Bernas)