BeritaNasional.ID, Kalimantan Timur — Stanford University, kampus terbesar kedua di dunia yang terletak di Californa, Amerika Serikat (AS) dikabarkan akan bangun kampus baru di Ibu Kota Nusantara (IKN)..
Kabar tersebut langsung ditanggapi oleh Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono yang mengatakan telah bekerja sama dengan Kampus yang telah berdiri sejak 1885 tersebut, dirinya berharap agar pembangunan dimulai pada bulan Mei tahun ini.
“Kita sudah bekerja sama dengan sekolah internasional ternama yakni Stanford University. Saat ini, Stanford University sendiri sudah mulai membangun kampus untuk riset terlebih dahulu. Ya mudah-mudahan nanti pada Mei mereka mulai membangun kampus tersebut di IKN,” harapnya.
Menurutnya, kehadiran Stanford University di IKN ini nantinya menciptakan efek bola salju. Kata dia, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital OIKN, Mohammed Ali Berawi telah mencatat terdapat 7-8 kampus internasional siap masuk ke IKN, seperti Universitas Leiden, Delft, Rotterdam dari Belanda, sampai sejumlah kampus dari Finlandia.
“Karena kita menyiapkan planning yang berbagai macam dan standarnya internasional, maka banyak sekali organisasi yang ingin agar IKN menjadi Living Lab,” tutur Bambang.
Ia mengatakan, semua pendekatan baru dari perencanaan kota dan wilayah dites serta diuji coba di IKN. Di antaranya, nature based solution, kota ramah anak, kota ramah gender, hingga kota dengan Intelligent Transportation Systems (ITS).
Misalnya, bagaimana PBB dengan 13 unit dibawahnya langsung mendukung IKN.
“Saya ingin menyampaikan bahwa dunia internasional mulai masuk ke IKN, dalam arti untuk melihat knowledge,” ucapnya.
Berdasarkan Lampiran II mengenai Rencana Induk IKN dalam UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, prinsip dasar pendidikan di Kawasan IKN (KIKN) secara keseluruhan akan diarahkan pada konsep pendidikan abad 21. Ini diselaraskan dengan visi pendidikan di KIKN. Yaitu, membangun ekosistem pendidikan terbaik untuk memenuhi kebutuhan talenta masa depan di klaster ekonomi serta menjadi teladan penyelenggara pendidikan tinggi dan meningkatkan taraf hidup.
Arah perencanaan, konsep dan strategi pendidikan di KIKN didasarkan pada beberapa pertimbangan. Yakni, intervensi di tingkat kejuruan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan talenta dari klaster ekonomi baru karena sekitar 60% dari proyeksi pekerjaan di tahun 2045 bersifat kejuruan.
Kemudian, penting meningkatkan ketersediaan pendidikan tersier lanjutan di bidang science, technology, engineering, and mathematics (STEM) serta manajemen guna mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan.
Pendidikan K-12 berkualitas tinggi disebut menjadi kriteria utama untuk menarik minat pindahnya warga domestik dan asing, serta menjadi prasyarat yang harus ada di IKN. (Ay)