Salman Ahmad Falahi, Pernah Rugikan Timnas Indonesia

VIET TRI – Final leg pertama Piala AFF 2024 antara Vietnam dan Thailand di Stadion Viet Tri, Kamis (2/1/2025), akan dipimpin oleh wasit asal Qatar, Salman Ahmad Falahi. Penunjukan Salman sebagai pengadil lapangan memantik perhatian, mengingat rekam jejaknya yang kontroversial di sejumlah laga, termasuk saat memimpin pertandingan yang merugikan Timnas Indonesia.

Salman Ahmad Falahi adalah wasit berpengalaman yang telah lama berkecimpung di dunia sepak bola Asia. Ia memulai karier sebagai pengadil di Liga Qatar pada 2014 dan resmi menjadi wasit berlisensi FIFA pada 2017. Pengalamannya mencakup berbagai ajang bergengsi, seperti Liga Champions Asia, Piala Asia, Piala Asia U-23, hingga Piala Dunia U-20.

Nama Salman bukanlah sosok asing bagi pencinta sepak bola Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ia pernah menjadi wasit dalam laga Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia dan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Maret tahun lalu. Meski Indonesia menang tipis 1-0, Salman memimpin dengan keputusan kontroversial, mengeluarkan lima kartu kuning, empat di antaranya untuk pemain Indonesia.

Nama-nama seperti Ivar Jenner, Justin Hubner, Witan Sulaeman, dan Sandy Walsh menjadi korban kartu kuning Salman, yang dinilai terlalu mudah memberikan hukuman kepada skuad Garuda.

Tidak hanya itu, Salman juga terlibat dalam insiden lain sebagai wasit VAR. Ia menjadi pengadil VAR pada laga fase grup Piala Asia 2023 antara Indonesia dan Irak di Qatar, Januari 2024. Keputusan Salman untuk mengesahkan gol Osama Rashid bagi Irak, meski ada indikasi offside dalam proses gol tersebut, menuai kritik tajam. Gol itu menjadi penentu keunggulan Irak 2-1 di babak pertama, sebelum akhirnya Indonesia kalah 1-3.

Siap Pimpin Final Panas Vietnam vs Thailand

Dalam laga final Piala AFF 2024 leg pertama ini, Salman diharapkan dapat memimpin dengan adil, mengingat tensi tinggi antara Vietnam dan Thailand. Kedua tim memiliki rivalitas panjang, dan laga ini menjadi ulangan final edisi 2022, di mana Thailand keluar sebagai juara dengan agregat 3-2.

Bagi Vietnam, laga ini juga menjadi kesempatan untuk membalas kekalahan tersebut, sementara Thailand datang dengan ambisi mempertahankan gelar juara. Dengan pengalaman dan kontroversi yang mengiringi perjalanan Salman, publik akan menantikan bagaimana ia mengelola jalannya pertandingan ini.

Apakah Salman Ahmad Falahi mampu mengelola tensi panas di lapangan? Atau justru kembali menjadi sorotan karena keputusan-keputusannya? Semua akan terjawab di laga puncak ini.

(sto)