Rp4 Triliun Lebih Lenyap akibat Peretasan Kripto di Juli 2024

banner 120x600
banner 468x60

Tindak kejahatan yang mengincar kripto terlihat makin garang. Data dari perusahaan analitik blockchain PeckShield mengungkap sekitar US$266 juta atau lebih dari Rp4,32 triliun lenyap dicuri oleh pelaku kejahatan di bulan Juli 2024.

banner 325x300

Jumlah tersebut melonjak 50,96% dari angka kerugian yang diderita industri pada bulan Juni. Laporan sebelumnya mencatat, sekitar US$176,2 juta hilang dirampas oleh aktor jahat. Setidaknya terdapat 16 aktivitas peretasan yang berlangsung di industri kripto bulan lalu.

Insiden yang terjadi pada crypto exchange asal India, WazirX, menjadi peristiwa paling kelam yang terjadi bulan lalu. Saat itu, sekitar US$230 juta dalam berbagai jenis mata uang virtual ditransfer tanpa izin ke alamat wallet yang tidak dikenal.

Tindak kejahatan itu juga sempat membuat gaduh pasar, lantaran mayoritas aset yang dipindahkan adalah salah satu meme coin populer Shiba Inu (SHIB). Pergerakan token bertemakan anjing itu sempat mengalami koreksi dalam setelah peretas melepas 5,43 triliun token SHIB ke perdagangan.

Entitas lainnya yang juga menderita kerugian jumbo adalah Compound Finance dengan nilai kerugian US$24 juta, diikuti oleh LI.FI dan Bittensor yang masing-masing mengalami kerugian US$9,73 juta dan US$8 juta. Sementara RhoMarkets dan Terra menelan kerugian sebesar US$7,6 juta dan US$4 juta.

Blockchain Terra Juga Sempat Jadi Target Peretasan

Akhir Juli lalu, blockchain Terra juga menjadi sasaran dari tindak kejahatan siber. Melalui utas X (sebelumnya Twitter), pengembang jaringan blockchain populer itu juga sempat berhenti sementara di ketinggian blok 11430400 akibat peretasan.

Namun, hal itu tidak terjadi lama, karena beberapa jam setelahnya pengembang Terra kembali mengaktifkan jaringan dan produksi blok disebut berjalan normal.

Perusahaan keamanan blockchain, Beosin, menyebutkan, sekitar 60 juta token ASTRO, 3,5 juta USD Coin (USDC), 500 ribu Tether USD (USDT), dan 2,7 Bitcoin (BTC) hilang.

“Penyerang mengeksploitasi kerentanan reentrancy dalam callback timeout ibc-hooks. Kerentanan tersebut diungkapkan pada bulan April,” jelas Beosin.

Bagaimana pendapat Anda tentang peretasan yang terjadi di Industri kripto pada Juli lalu? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *