Penggunaan Antibiotik Tidak Bijak Picu Resistensi, Kemenkes Beri Peringatan Keras

banner 120x600
banner 468x60

loading…

banner 325x300

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan peringatan keras terkait penggunaan antibiotik yang tidak bijak yang dapat memicu resistensi antimikroba (AMR). Foto/New Scientist

JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan peringatan keras terkait penggunaan antibiotik yang tidak bijak yang dapat memicu resistensi antimikroba (AMR). Kondisi ini menyebabkan bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik.

Akibatnya, pengobatan dan perawatan pasien semakin sulit. Kemenkes menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan antibiotik sesuai anjuran dokter guna mencegah munculnya ancaman kesehatan yang serius di masa mendatang.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI dr. Azhar Jaya mengungkap data kejadian resistensi antimikroba yang dilaporkan oleh rumah sakit sentinel. Data tersebut mencakup dua jenis bakteri yang kebal antibiotik.

“Data AMR di Indonesia secara khusus didapatkan dari data yang dilaporkan oleh rumah sakit sentinel yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, di mana hasil pengukuran Extended-spectrum Beta-Lactamase (ESBL) tahun 2022 pada 20 rumah sakit sentinel site sebesar 68 persen,” kata dr. Azhar dalam keterangan tertulisnya dikutip Kamis (19/9/2024).

“Kemudian, di tahun 2023 pada 24 rumah sakit sentinel site sebesar 70,75 persen dari target ESBL tahun 2024 sebesar 52 persen. Angka ini menunjukkan, adanya peningkatan resistensi antimikroba pada bakteri jenis Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae,” sambungnya.

Menurut dr. Azhar, kedua jenis bakteri tersebut dapat menyebabkan kematian dan menyerang seluruh sistem organ dalam tubuh manusia.

“Agar data ini dapat mewakili Indonesia, maka untuk pengukuran ESBL, pada akhir tahun 2024 akan dilakukan pengukuran pada 56 rumah sakit sentinel yang tersebar di wilayah Indonesia barat, tengah dan timur serta meliputi rumah sakit milik pemerintah, pemerintah daerah dan swasta,” jelasnya.

Data WHO Global Antimicrobial Resistance and Use Surveillance System (GLASS) yang diperbarui pada 2022 menyebutkan, bahwa resistensi antimikroba pada Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae di Indonesia terdeteksi melalui pemeriksaan spesimen darah dan urine pasien yang terinfeksi AMR.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *