Harga XRP tengah berada dalam fase yang tak menentu. Indikator RSI mingguannya menunjukkan bahwa harga tidak overbought (jenuh beli) ataupun oversold (jenuh jual). Kondisi ini menandakan minat investor yang lesu. Terlebih, situasi diperparah dengan moving average 7 hari dari Alamat Aktif Harian yang turun 10% hanya dalam kurun waktu 4 hari. Akibatnya, hal ini menunjukkan tren bearish dalam aktivitas jaringan.
Selain itu, munculnya death cross pada garis-garis EMA mengisyaratkan ancaman tren turun yang signifikan. Sehingga, kondisi ini memberikan sinyal kepada investor XRP untuk berhati-hati.
RSI Saat Ini Netral
Pasar XRP menunjukkan tanda-tanda kurangnya minat investor. Sementara itu, Relative Strength Index (RSI) 7 hari berada di angka 49,5. Spesifiknya, angka ini berada di dekat bagian tengah spektrum RSI. Ini menunjukkan sentimen yang lesu terhadap XRP tanpa momentum beli maupun jual yang kuat.
RSI mengukur kecepatan dan perubahan pergerakan harga. Kisarannya dari 0 sampai 100. Adapun RSI di atas 70 berarti aset sudah overbought dan berpeluang anjlok. Sementara, angka RSI di bawah 30 menunjukkan bahwa aset yang bersangkutan sedang oversold dan berpotensi naik.
Karena itu, RSI XRP saat ini mengindikasikan keseimbangan pasar yang berujung pada kurangnya minat yang signifikan di kalangan trader. Sikap apatis ini semakin diperkuat oleh kenyataan bahwa nilai RSI kini merupakan yang terendah sejak 28 Februari lalu. Adapun penurunan ke level mendekati kisaran tengah dari sisi mana pun seperti ini menunjukkan melemahnya antusiasme atau pesimisme sebelumnya, yang berpotensi menandai dimulainya fase bearish untuk XRP.
Dengan demikian, penurunan RSI XRP ini dapat diartikan sebagai sinyal bearish. Hal ini menandakan adanya pelemahan tekanan beli atau kegagalan proyeknya dalam menarik minat baru. Sehingga, kondisi semacam ini dapat berujung pada menyusutnya keuntungan bagi investor di masa depan.
XRP sendiri telah menunjukkan korelasi yang luar biasa antara jumlah Alamat Aktif Harian dengan harganya. Pada mulanya, dari tanggal 7 Maret hingga 11 Maret, tercatat peningkatan besar dalam jumlah Alamat Aktif Harian, naik dari 29.246 menjadi 37.724.
Lonjakan aktivitas jaringan ini terjadi bersamaan dengan kenaikan harga XRP yang mencolok, meroket dari US$0,61 menjadi US$0,72. Namun, tren ini kemudian mengalami reversal alias berbalik arah pada 20 Maret. Tercatat, jumlah Alamat Aktif Harian menukik menjadi 26.848, disertai dengan penurunan harga XRP menjadi US$0,57. Dengan demikian, kondisi ini semakin mempererat korelasi antara aktivitas jaringan dengan valuasi harga.
Sementara itu, periode baru-baru ini dari 29 Maret sampai 2 April telah menunjukkan kelanjutan tren tersebut, dengan moving average 7 hari dari Alamat Aktif Harian terperosok dari 33.684 menjadi 30.559, atau turun 10%. Penurunan ini mengindikasikan kian lesunya minat investor pada XRP. Hal ini sejalan dengan semakin sedikitnya alamat yang terlibat dalam transaksi di jaringan.
Dengan adanya korelasi yang telah teramati antara kedua metrik ini selama beberapa bulan terakhir, penurunan Alamat Aktif Harian ini dapat meramalkan koreksi harga yang lebih dalam bagi XRP.
Death Cross Bisa Tumbangkan Harga XRP ke Bawah US$0,50
Baru-baru ini, grafik harga 4 jam XRP mengungkapkan pola teknikal yang signifikan pada 1 April: terbentuknya death cross. Death cross terjadi ketika EMA jangka pendek melintas di bawah EMA jangka panjang. Garis-garis EMA, atau Exponential Moving Average, adalah indikator vital yang meratakan data harga untuk menguak arah tren dalam jangka waktu tertentu.
Umumnya, peristiwa ini ditafsirkan sebagai sinyal bearish, menunjukkan bahwa momentum harga saat ini mulai melemah. Lebih lanjut, ini bisa berujung pada potensi penurunan harga XRP. Juga, semakin melebarnya jarak antara kedua garis EMA ini kian memperkuat tren bearish. Ini memberi isyarat bahwa tekanan jual semakin intens dan sentimen negatif semakin mendominasi.
Andaikata tren bearish ini terus berlanjut, harga XRP kemungkinan bakal menguji level support kritis US$0,54 dan US$0,53. Adapun skenario gagalnya mempertahankan level-level ini dapat memicu turunnya harga untuk menguji support yang lebih substansial di US$0,49.
Sebaliknya, jika terjadi reversal dan tren naik pun dimulai, harga XRP bisa mencoba menembus level resistance di kisaran US$0,66 atau lebih tinggi lagi di US$0,70.
Bagaimana pendapat Anda tentang risiko anjloknya harga XRP ke bawah US$0,50? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.