BeritaNasional.ID, Jawa Timur — Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto meninjau Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI di Pangkalan TNI AU Iswahjudi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Keduanya tampat memantau kesiapan tiga pesawat tempur TNI AU, yakni dua pesawat F-16 dan satu pesawat T-50.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo menjelaskan dua F-16 yang ditampilkan adalah F-16 C/D dan F-16 AM/BM. Beberapa pesawat F-16 AM/BM telah mengalami peningkatan kemampuan, sebagaimana dikutip dari keterangan Biro Sekretariat Presiden, Kamis (08/03/2024).
“Sama-sama F-16, tapi keduanya berbeda kemampuan karena F-16 AM/BM yang di tengah itu sudah mengalami peningkatan kemampuan avionic dan struktur. Kami menamakan dengan F-16 EMLU. Rencana akan 10 pesawat, sekarang 7 pesawat,” ujarnya.
Fadjar kemudian melanjutkan mengenai peningkatan kemampuan pesawat F-16 AM/BM yang mampu melaksanakan pertempuan dengan smart muniton, hal tersebut sangat diharapkan seraya menunggu kedatangan pesawat Rafale pada 2026 mendatang.
“Dengan peningkatan kemampuan tersebut, pesawat F-16 AM/BM mampu melaksanakan pertempuran dengan amunisi cerdas atau smart munition, berpandu, dan bisa melaksanakan beyond visual range. Sementara itu, pesawat F-16 C/D lebih konvensional dan rencananya akan ditingkatkan juga kemampuannya. Ini kami sangat harapkan karena sambil mengisi kedatangan pesawat Rafale yang akan tiba pada 2026 nantinya,” pungkasnya.
Adapun pesawat T-50 adalah pesawat buatan Korea yang digunakan untuk melatih penerbang-penerbang tempur di awal kariernya.
Menurut Fadjar, pesawat T-50 tersebut memiliki persenjataan yang cukup mumpuni karena telah dilengkapi dengan radar dan gun yang sebelumnya tidak ada.
“Dengan pertimbangan apabila dibutuhkan memerlukan radar akhirnya kami lengkapi dengan radar. Dan radar di T-50 ini karena terakhir pemasangan lebih canggih dibanding F-16 tapi setelah peningkatan akan lebih baik lagi,” jelasnya.
Selain meninjau kesiapan pesawat tempur, Jokowi menyaksikan penampilan atraksi udara. Sejumlah pesawat udara dan helikopter melakukan aksi pelepasan bantuan dari udara.
“Kami melaksanakan kegiatan dropping ini bisa digunakan operasi perang maupun operasi militer selain perang,” tutupnya. (Ay/BERNAS)