Ketegangan antara pemerintah Nigeria dan Binance semakin intens. Kali ini, pemerintah Nigeria berupaya mendapatkan data 100 pengguna Binance teratas untuk memulai penyelidikan. Kuat dugaan, hal itu berkaitan dengan adanya migrasi dana senilai US$26 miliar dalam 1 tahun terakhir di Binance Nigeria.
Laporan terbaru menyebutkan bahwa pemerintah Nigeria meminta data transaksi 100 pengguna Binance teratas selama 6 bulan terakhir. Pihak regulator ingin mendapatkan informasi terkait siapa saja yang melakukan transaksi dengan jumlah jumbo dan apa peruntukannya.
Meski begitu, belum bisa dipastikan apakah Binance bersedia memberikan data yang dimaksud.
Ahli Keuangan Nigeria, Olumide Adesina, menjelaskan dalam klausul hukum yang ada di Binance, perusahaan bisa mengungkapkan informasi pengguna ke pengadilan, otoritas penegak hukum, regulator maupun pihak ketiga lainnya sebagai bentuk kepatuhan.
Di samping itu, pemerintah Nigeria, melalui Kantor Penasihat Keamanan Nasional, juga dilaporkan telah meminta Binance untuk membayar kewajiban pajak yang belum diselesaikan.
Financial Times melansir permintaan ini merupakan bagian dari negosiasi antara Nigeria dan Binance. Menurut otoritas setempat, hal ini bisa menjadi jembatan untuk menyelesaikan masalah terkait melorotnya nilai tukar mata uang naira Nigeria.
Merespons kabar ini, komunitas kripto memandang hal itu sebagai permintaan yang liar dan tidak sopan. Pasalnya, pada umumnya, hal spesifik seperti itu harus dikeluarkan oleh pengadilan. Mereka bahkan berpendapat andaikata akhirnya dipenuhi, bukan tidak mungkin pemerintah Nigeria bakal meminta lebih banyak lagi ke Binance.
Eksekutif Binance Disebut Usul Bayar Denda US$10 Miliar
Sementara itu, Boya Onanuga, penasihat khusus Presiden Bola Tinubu, mengatakan kedua eksekutif Binance yang ada di Nigeria bersikap kooperatif dengan otoritas dan memberikan “banyak informasi”.
Selain itu, keduanya juga menyarankan agar Nigeria mengenakan denda US$10 miliar sebagai bentuk retribusi karena telah mengacaukan perekonomian negara.
Namun, beberapa pihak menduga bahwa angka tersebut belum final dan Binance bisa saja dikenakan denda lebih tinggi lagi.
Sumber yang mengetahui masalah tersebut menjelaskan bahwa hal itu harus dilihat sebagai titik awal negosiasi, bukan penentu.
Bagi Onanuga, masalah yang ditimbulkan oleh Binance tidak bisa dianggap sepele. Kehadirannya dianggap membuat rontok nilai mata uang Nigeria secara keseluruhan.
Sementara itu, bagi Binance, kondisi yang saat ini terjadi tidak menyisakan banyak pilihan, selain patuh dan mengikuti aturan Nigeria. Penahanan dua eksekutif Binance juga bisa dianggap sebagai bentuk penyanderaan agar bisa melakukan tekanan dan membuatnya tunduk pada keinginan pemerintah.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.