Aktivitas gelap yang mengincar aset kripto masih menjadi momok bagi para investor. Laporan terbaru menyebutkan, terdapat aksi penipuan yang mengincar pengguna Coinbase. Salah satu korbannya bahkan mengaku mengalami kerugian hingga US$1,7 juta atau sekitar Rp27,64 miliar.
Co-founder Edge&Node, Tegan Kline, melalui utas di X/Twitter menyebutkan bahwa seorang teman baiknya menjadi korban penipuan pada 6 Juli lalu. Ketika itu, korban dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai David Brown dari tim keamanan Coinbase.
Untuk meyakinkan korban, pelaku mengirimkan email dengan kop surat Coinbase beserta ketentuan formal lainnya. Pelaku kemudian mengeklaim bahwa wallet korban mengalami penundaan transaksi selama 72 jam karena alasan keamanan.
“Aktor tersebut juga memberikan informasi terkait alamat wallet sebelumnya dan mulai mempertanyakan soal seed phrase,” tulis laporan.
Tidak berhenti di situ, aktor jahat tersebut kemudian mengarahkan korban ke laman palsu untuk memasukkan seed phrase dengan alasan untuk menghentikan transaksi. Meskipun korban mulai curiga, pelaku terus memaksa korban untuk memasukkan seed phrase yang dimaksud.
3 Jam Kemudian, Bitcoin, Ethereum, dan Token Lain Terkuras
Meskipun korban mengaku tidak memasukkan seluruh seed phrase dan juga tidak mengeklik tombol pengiriman, menariknya aktor jahat tersebut tetap berhasil menggondol sejumlah aset kripto dari wallet korban. Tiga jam setelah kejadian tersebut, korban menemukan bahwa sekitar US$1,7 juta dalam bentuk Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), GRT, MATIC, dan DOT lenyap.
CEO Hiro Systems, Alex Miller, turun tangan di X dan menyebut bahwa laman palsu tersebut mampu mengambil data meskipun korban tidak mengirimkan informasi tersebut.
“Jangan pernah memasukkan informasi apapun ke dalam situs yang tidak Anda yakini. Meskipun Anda tidak menekan tombol kirim, data bisa tetap dicuri saat Anda memasukkannya,” tambah Miller.
Faktanya, ini bukan kali pertama insiden semacam ini terjadi. Anggota komunitas lain juga melaporkan bahwa pada 2 Juli lalu, mereka menerima panggilan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai pihak Coinbase. Pelaku juga berusaha mengambil alih akun mereka dengan mengirimkan email berisi tautan untuk mengatur ulang kata sandi.
Aktivitas jahat yang menyamar sebagai Coinbase juga pernah terbongkar sebelumnya. Pada April lalu, seorang warga negara India, Chirag Tomar, mengaku bersalah atas tindakannya membuat situs web palsu yang meniru Coinbase dan mencuri kripto senilai US$9,5 juta.
Atas tindakannya, dia menghadapi ancaman hukuman penjara maksimal 20 tahun untuk tuduhan penipuan dan konspirasi pencucian uang.
Bagaimana pendapat Anda tentang aktor Coinbase Palsu ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.