Efek Kedaluwarsa Rp34,6 T Opsi Bitcoin & Ethereum 1 November

banner 120x600
banner 468x60

Pasar kripto akan menyaksikan kedaluwarsanya kontrak opsi Bitcoin dan Ethereum senilai US$2,29 miliar (Rp34,6 T) hari ini (1/11). Berakhirnya kontrak dalam jumlah besar ini dapat memengaruhi aksi harga jangka pendek. Terutama, mengingat kedua aset ini belakangan mengalami depresiasi.

Dengan opsi Bitcoin (BTC) yang bernilai US$1,94 miliar dan Ethereum senilai US$344,92 juta, para trader bersiap untuk potensi volatilitas.

banner 325x300

Opsi Kripto yang Kedaluwarsa Hari Ini

Kedaluwarsanya opsi Bitcoin pada Jumat ini melibatkan 28.125 kontrak, merujuk data Deribit. Untuk Ethereum, jumlah kontrak opsi yang kedaluwarsa mencapai 137.866.

Opsi Bitcoin ini memiliki harga max pain di US$69.000 dan rasio put-to-call sebesar 0,92. Dengan rasio di bawah 1, ini menunjukkan sentimen bullish meskipun BTC turun 4%. Sebagai perbandingan, opsi Ethereum memiliki harga max pain di US$2.550 dan rasio put-to-call 0,69, mencerminkan pandangan pasar yang serupa.

Opsi Bitcoin yang Kedaluwarsa | Sumber: Deribit

Menurut analis dari Greek.live, drop harga baru-baru ini serta faktor eksternal seperti pemilihan umum AS mendatang menyebabkan sedikit kenaikan dalam implied volatility (IV). Namun, mereka mencatat bahwa titik max pain BTC berada pada puncak tahunan. Sehingga, ada peluang trading yang sangat baik di pasar saat ini.

“Bitcoin mencapai US$73.500 minggu ini, hanya terpaut US$100 dari rekor all-time high, namun kembali turun ke bawah US$70.000. Titik max pain mencapai puncak tahunan minggu ini, sementara Ether justru mendekati level terendah tahun ini. Fokus utama pasar pekan ini adalah pemilu AS, dan dengan BTC ATM IV untuk 8 November mendekati 70%, serta BTC berosilasi mendekati level baru, peluang trading yang sangat baik muncul di berbagai pandangan,” ujar para analis.

Menurut data dari BeInCrypto, saat ini Bitcoin berkitar di US$69.268, sedangkan Ethereum di US$2.503. Ini menempatkan BTC di atas titik max pain, sedangkan ETH berada di bawahnya. Adapun teori max pain sendiri menunjukkan bahwa harga opsi cenderung mendekati harga strike dengan konsentrasi kontrak tertinggi yang akan kedaluwarsa tanpa nilai, dikenal sebagai titik max pain.

Bagi Bitcoin, ini mengindikasikan potensi turun menuju titik max pain US$69.000, yang kemungkinan memicu volatilitas pasar jangka pendek. Meskipun kedaluwarsanya opsi seringkali menyebabkan fluktuasi harga sementara, pasar biasanya kembali stabil sesaat setelah itu.

Dengan volume opsi yang kedaluwarsa hari ini, para trader diantisipasi bakal menghadapi fluktuasi serupa yang dapat membentuk tren kripto jangka pendek. Tekanan harga pada BTC dan ETH akan berkurang seusai Deribit menyelesaikan kontrak pada pukul 08:00 UTC, Jumat.

Pasar juga harus bersiap menghadapi volatilitas karena data non-farm payrolls (NFP) AS yang akan rilis hari ini, Jumat pertama November. Data makro AS ini, bersama dengan pemilu AS pada Selasa mendatang, dapat menentukan tren harga ke depannya.

“Kita punya NFP besok dan pemilu AS minggu depan, jadi jangan memaksakan trading sampai saat itu tiba. Amati pasar, dan hanya ambil setup A+ yang jelas – selain itu tidak layak,” tulis seorang trader di X.

Bagaimana pendapat Anda tentang opsi BTC dan ETH yang kedaluwarsa ini dan efeknya ke pasar? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *