Jelang Bitcoin halving, ragam ekspansi digenjot oleh para Bitcoin miner. Langkah terbaru dilakukan oleh Core Scientific yang baru saja menandatangani kontrak kerja sama dengan CoreWeave, startup yang berfokus pada artificial intelligence (AI). Harapannya, kerja sama tersebut bisa membantu meraup tambahan pendapatan sekitar US$100 juta atau lebih dari Rp1,5 triliun di tahun ini.
Dalam keterangan resminya, terungkap bahwa kerja sama ini memungkinkan Core Scientific untuk memasok infastruktur pusat data hingga 16 megawatt (MW) ke CoreWeave. Di samping itu, secara jangka panjang, salah satu entitas miner asal Amerika Serikat itu juga akan memiliki kemampuan untuk mendiversifikasi sumber pendapatannya selain dari operasional mining.
Chief Executive Officer (CEO) Core Scientific, Adam Sullivan, mengatakan perusahaan menerapkan basis aset yang unik untuk mempercepat inovasi dengan meningkatkan komputasi bernilai tinggi secara cepat, efisien dan bertanggung jawab.
“Untuk itu, perusahaan akan menyewa data center di Austin yang dulunya digunakan untuk menampung Hewlett Packard dalam bisnis hosting,” jelas Sullivan.
Upaya Terbaru Core Scientific setelah Keluar dari Kebangkrutan
Aksi itu sekaligus menjadi upaya terbaru dari Core Scientific setelah berhasil keluar dari kebangkrutan. Januari kemarin, Core sukses merampungkan rangkaian reorganisasinya dan siap memulai bisnis mining secara penuh.
CEO CoreWeave, Michael Intrator, menambahkan, hubungan bisnis dengan Core Scientific bukanlah baru kali ini saja terjadi. Sejak 2019 hingga tahun 2022, Core Scientific telah menampung perangkat keras GPU perusahaan di data center miliknya.
“Masing-masing perusahaan memilki keyakinan yang sama dalam mempercepat inovasi dan kolaborasi ini akan membantu mewujudkan aplikasi AI dan komputasi berkinerja tinggi,” tutur Intrator.
Kabar ekspansi Core Scientific ini nampaknya mendapatkan respons baik dari pasar. Tercatat harga saham dengan ticker CORZ itu terbang 5,21% ke level US$4,04 pada perdagangan kemarin (7/3).
Menyoal bisnis mining, Core Scientific sendiri sudah bertekad mengerahkan 39 ribu Bitcoin miner untuk menopang produksi pasca Bitcoin halving. Dalam 4 tahun ke depan, Core Scientific optimistis mampu menggenjot kapasitas produksi Bitcoin (BTC) hingga tumbuh 50%.
Sebagai catatan, sampai dengan akhir tahun lalu, Core Scientific berhasil memproduksi 13.672 BTC dari rig mining mandiri dan 5.512 BTC atas nama pelanggan hosting.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.