loading…
Penulis Evelyn Deciana (dua dari kiri) membahas soal mimpi dalam bukunya berjudul Misteri Mimpi: Perspektif Psikologi dan Budaya. Foto/MPI/Annastasya Rizqa
Padahal, menganalisa mimpi merupakan langkah tepat dan bisa mengarah pada psikologi seseorang. Mimpi bisa menjadi tanda bagaimana seseorang menghadapi trauma ataupun emosi-emosi yang tak terluapkan.
Hal ini dibahas dalam buku Misteri Mimpi: Perspektif Psikologi dan Budaya karya penulis Evelyn Deciana. Buku ini menjadi angin segar bagi masyarakat untuk memahami bahwa mimpi bisa berkaitan dengan kondisi psikologi mereka.
“Kalau misalnya kita datang ke psikolog atau psikiater dan bercerita, kadang itu bingung mau ngomong apa. Dari menceritakan mimpi, itu bisa lari ke mana-mana. Mimpi itu merupakan simbol. Karena sebenarnya mimpi itu adalah pesan dari bawah sadar dan atas sadar,” ungkap Evelyn saat dijumpai di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2024).
Dalam buku ini, Evelyn mengupas tentang jenis dan makna mimpi-mimpi yang mungkin kerap dirasakan banyak orang. Mimpi yang selama ini dianggap bunga tidur ternyata memiliki maksud lebih, bahkan bisa mengarah pada trauma seseorang.
Dengan mendalami hal tersebut, masalah emosional atau bahkan trauma bisa dengan mudah ditemukan sehingga bisa mencari solusi yang tepat. Adapun langkah-langkah yang dijelaskan di buku ini mengenai bagaimana mengenal simbol dan makna dari mimpi yang dialami.
“Saya menuliskannya berdasarkan psikologi dan budaya. Saya sebutin langkah-langkahnya, seperti apa intepretasi simbolnya. Dan simbolnya akan dikembalikan lagi ke masing-masing individu sesuai dengan budaya dan agama mereka,” paparnya.
Evelyn mengatakan, hadirnya buku Misteri Mimpi bertujuan agar masyarakat bisa lebih menyadari akan pentingnya memahami arti di balik mimpi mereka. Terlebih bila mimpi tersebut sudah terjadi berulang-ulang.
Ia menegaskan, mimpi merupakan pesan dari bawah sadar dan atas sadar yang perlu dipahami maknanya sehingga dapat mengupas dan memulihkan trauma-trauma yang ada.
“Tujuannya supaya kita nggak menganggap enteng mimpi. Biasanya mimpi itu cuma dibilang bunga tidur. Kalau mimpi sudah berulang-ulang, walaupun jenisnya beda, tetapi temanya sama, berarti itu sudah mengejar bawah sadar kita,” tutupnya.
(tsa)