Penambahan aspek staking pada produk investasi exchange-traded fund (ETF) Ethereum spot disebut sebagai sebuah tonggak penting. Pasalnya, staking dinilai mirip dengan pembagian dividen atas kepemilikan saham di suatu perusahaan yang berhasil memperoleh laba bersih.
Di samping itu, aspek staking dinilai penting dalam konteks ETF kripto karena terkait dengan perbedaan antara memberi investor ‘keuntungan dari perubahan harga aset’ dan ‘keuntungan dari pendapatan tambahan dari aktivitas staking’.
Pandangan ini diungkapkan oleh Chanchal Samadder, selaku Head of Product di perusahaan investasi Eropa ETC Group. Adapun ETC Group telah memiliki produk investasi exchange-traded product (ETP) ET32 yang menawarkan eksposur ke kinerja harga Ether (ETH), sambil mendapatkan imbalan staking.
Baginya, mekanisme blockchain Ethereum yang menggunakan konsensus Proof-of-Stake (PoS) dan imbalan jaringan itu membuatnya secara konseptual sangat mirip dengan dividen yang didapatkan dalam ekuitas kepemilikan saham di suatu perusahan.
“Namun, hanya para pemegang saham yang menggunakan hak suaranya yang berhak menerima dividen,” kata Chanchal Samadder.
Dia melihat adanya staking di ETF Ethereum spot sebagai perkembangan positif. Pasalnya, staking menawarkan investor manfaat ekonomi penuh dari Ethereum dan memberikan hasil yang lebih baik.
Terlepas dari penambahan aspek staking di ETF Ethereum spot, Samadder menyadari bahwa persetujuan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) atas produk tersebut masih belum pasti.
Menurut pandangan Chanchal Samadder, penawaran produk ini memerlukan pengetahuan yang cukup tentang aspek teknis Ethereum dan memiliki keahlian dalam produk ETF.
“Jika penerbit ETF Ethereum spot tidak memiliki pemahaman yang cukup, itu berpotensi merugikan investor,” terangnya.
ETF Ethereum Spot Mungkin Tak Akan Disetujui pada Mei 2024?
Di sisi lain, saat ini, analis Bloomberg semakin tidak optimis dengan potensi persetujuan produk investasi ETF Ethereum spot di AS pada bulan Mei mendatang.
James Seyffart, analis ETF di Bloomberg Intelligence, mengatakan bahwa optimismenya terhadap ETF EThereum spot telah berubah dari beberapa bulan terakhir.
“Kami sekarang yakin bahwa hal ini pada akhirnya akan ditolak pada tanggal 23 Mei mendatang,” kata James Seyffart pada Rabu (20/3) dini hari.
Dia menerangkan alasan penolakan ETF Ethereum spot karena belum adanya keterlibatan pihak SEC AS secara berarti dengan para calon penerbit mengenai detail Ethereum. Hal ini berbeda dengan adanya diskusi ekstensif antara SEC dan para calon penerbit sebelum persetujuan ETF Bitcoin spot pada 10 Januari lalu.
Mundur pada 11 Maret lalu, Eric Balchunas, analis ETF senior di Bloomberg Intelligence, telah mengatakan peluang ETF Ethereum spot untuk mendapatkan persetujuan dari SEC pada bulan Mei depan turun menjadi 35%.
“Semua tanda atau sumber yang membuat kami bullish 2,5 bulan lalu untuk ETF Bitcoin spot tidak ada saat ini [bagi ETF Ethereum spot]. Harap dicatat, 35% bukan 0%, masih mungkin, dan dalam jangka panjang kami pikir itu akan terjadi,” ungkap Eric Balchunas.
Sebelumnya pada 11 Januari lalu, Eric Balchunas mengatakan persentase kemungkinan persetujuan ETF Ethereum spot pada tahun 2024 adalah 70%. Namun, James Seyffart dalam perkembangannya pada 30 Januari lalu menurunkan peluang persetujuan menjadi 60%.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.