Kisruh antara Bitfarms dan Riot Platforms masih belum menunjukkan tanda berakhir. Kedua pihak terus berusaha memenangkan perselisihan melalui strategi tertentu. Terbaru, melalui rapat direksi, Bitfarms menunjuk Fanny Philip untuk duduk sebagai salah satu Direktur Independen, mengesampingkan permintaan Riot Platforms.
Langkah ini dilakukan setelah beberapa hari yang lalu, Riot Platforms yang mengeklaim sebagai pemegang saham terbesar di Bitfarms, mengusulkan agar perusahaan segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk memfasilitasi pencopotan Ketua sekaligus CEO Interim Bitfarms, Nicolas Bonta.
Dalam kesempatan itu, Riot juga menyodorkan tiga nama untuk bisa bergabung dengan Bitfarms: John Delaney, Amy Freedman, dan Ralph Goehring. Ketiganya diajukan oleh Riot untuk duduk sebagai direktur independen di entitas kripto asal Kanada tersebut.
Namun, usulan tersebut sepertinya tidak ditanggapi oleh Bitfarms. Sebaliknya, perusahaan malah mengangkat Fanny Philip, yang sebelumnya menjabat sebagai mantan CFO di SATO Technologies Corp, anggota Komite Pertambangan Konsorsium Blockchain Kanada, serta Presiden Cabang Quebec, untuk bergabung bersama perusahaan.
Bentuk Komite Khusus untuk Tangani Sengkarut dengan Riot Platforms
Dalam keterangannya pada tanggal 24 Juni lalu, Bitfarms menegaskan bahwa manajemen perusahaan berkomitmen untuk mengambil kebijakan demi kepentingan terbaik pemegang saham dan juga perusahaan.
Oleh karena itu, terkait permintaan Riot yang mendesak Bitfarms untuk segera menggelar RUPSLB, Bitfarms membentuk komite khusus yang terdiri dari direktur independen guna meninjau alternatif strategis.
Komite tersebut bersikeras bahwa tindakan Riot yang mengajukan akuisisi dengan harga tertentu meremehkan pertumbuhan perusahaan. Selain itu, Riot juga disebut mencoba merusak integritas proses penilaian dan merugikan kepentingan pemegang saham lainnya.
Langkah agresif Riot mendapat respons beragam dari komunitas. Beberapa pihak menilai bahwa usulan nama direksi yang diajukan Riot bukanlah pilihan terbaik dan tidak ada diskusi lebih detail terkait bagaimana mereka akan melengkapi dewan Bitfarms saat ini.
Mengacu pada data Compassmining, ambisi Riot untuk mengambil alih Bitfarms bisa dipahami. Pada Maret, Bitfarms menjadi miner dengan kapasitas produksi terbesar, mencapai 50,2 EH/s. Sementara Riot harus puas berada di peringkat ke-7 dengan volume produksi sebesar 49,4 EH/s.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.