loading…
Ada tiga pemain yang pernah dicoret Shin Tae-yong berpeluang dibawa Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia. Potensi ini cukup terbuka mengingat Skuad Garuda sudah berganti pawangnya / Foto: Kolase
Tentunya penggemar sepak bola di Tanah Air sudah meraba-raba kira-kira siapa tiga pemain yang kemungkinan bakal dipanggil Kluivert ke Timnas Indonesia. Tapi pengamat sepak bola Haris Pardede atau dikenal dengan Bung Harpa, lebih spesifik mengungkapkan peluang tiga pemain itu memperkuat Skuad Garuda.
Tentu tidak mudah untuk menentukan pemain yang bakal dipanggil Kluivert ke Timnas Indonesia. Ada banyak pertimbangan yang harus diputuskan. Karena itu, setelah perkenalan nanti, Minggu (12/1/2025), agenda selanjutnya dia bakal bertemu dengan pemain yang merumput di Liga 1.
“Ini dimulai dari pengenalan pemain dan nanti ada banyak masukan untuk Kluivert dkk untuk memapping situasi. Termasuk juga pemain seperti Elkan Baggott,” ujar Harpa dalam podcast Youtube pribadinya.
Bung Harpa menuturkan tim kepelatihan diperkirakan bakal melakukan lobi atau komunikasi untuk menarik pemain yang pernah membela Timnas Indonesia, namun akhirnya tak lagi dipanggil di era Shin Tae-yong. Pengamat sepak bola nasional itu menilai sebenarnya ada beberapa pemain yang sebenarnya memiliki potensi untuk masuk ke skuad Timnas Indonesia, tapi terpinggirkan di era pelatih sebelumnya.
“Ada beberapa pemain yang sebenarnya mempunyai potensi tapi terpinggirkan seperti Saddil Ramdani mungkin Stefano Lilipaly atau bahkan Ezra Walian,” bebernya.
Bung Harpa menilai Ezra Walian sedang dalam performa terbaiknya di Liga 1. Hanya saja, dia tidak masuk dalam radar Shin Tae-yong.
Mengutip data transfermarkt, Ezra merupakan salah satu pemain andalan Persik Kediri. Dia sudah memainkan 17 pertandingan dengan mencetak dua gol dan empat assist.
Profil pemain ini cukup menarik mengingat Ezra bisa bermain di tiga posisi berbeda, yakni winger kiri, penyerang, dan playmaker (penyerang lubang). “kalua untuk Marc Klok kayanya agak berat ya, karena di Piala Asia senior dia sudah tidak terpakai lagi,” cetus Bung Harpa.
“Tapi kita enggak tau, ganti pelatih (ganti pawang) kemudian pemain itu tampil bagus lagi. Tapi itu tadi, ini kan punya latar belakang Belanda dan kita tahu pelatih itu banyak sekali sukses melatih tim nasional di seluruh dunia.”
Jadi layak ditunggu sentuhan magis kincir angin di ruang ganti. Apakah mampu membuat Skuad Garuda terbang tinggi seperti Guus Hiddink yang membawa Korea Selatan ke semifinal Piala Dunia 2002.
(yov)