7 Penyakit Paling Mematikan di Dunia, Kenali Penyebabnya

banner 120x600
banner 468x60

loading…

banner 325x300

Ketika bicara penyakit paling mematikan di dunia, tertuju penyakit tidak dapat disembuhkan. Banyak dari jenis penyakit tidak masuk penyebab kematian di dunia. Foto/National Institutes of Health

JAKARTA – Ketika bicara penyakit paling mematikan di dunia, akan tertuju pada penyakit yang cepat sembuh dan tidak dapat disembuhkan. Namun, banyak dari jenis penyakit ini bahkan tidak masuk dalam 10 besar penyebab kematian di seluruh dunia.

Pada dasarnya, penyakit paling mematikan di dunia beberapa di antaranya dapat dicegah. Seperti halnya dengan perawatan medis yang tepat, pola makan sehat, gaya hidup aktif, dan menghindari faktor risiko tertentu seperti merokok dan polusi udara.

Selain itu, peran pencegahan dan perawatan kesehatan yang berkualitas sangat penting dalam mengurangi dampak penyakit-penyakit ini. Hanya saja, faktor-faktor yang tidak dapat dicegah mencakup tempat tinggal seseorang, akses terhadap layanan pencegahan, dan kualitas layanan kesehatan, yang semuanya merupakan faktor risiko.

Penyakit Paling Mematikan di Dunia

Berikut penyakit paling mematikan di dunia dilansir dari Stars Insider, Kamis (2/5/2024).

1. Penyakit Jantung Iskemik atau Penyakit Arteri Koroner

Penyakit paling mematikan di dunia adalah penyakit arteri koroner (CAD). Dikenal juga sebagai penyakit jantung iskemik, penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke jantung menyempit. CAD yang tidak diobati dapat menyebabkan nyeri dada, gagal jantung, dan aritmia.

Faktor risiko penyakit ini antara lain tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, riwayat keluarga, diabetes, merokok, dan kelebihan berat badan. Penyakit ini dapat dicegah dengan pengobatan dan dengan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesehatan jantung. Termasuk olahraga teratur, menjaga berat badan sedang, dan mengonsumsi makanan seimbang.

2. Stroke

Stroke terjadi ketika arteri di otak tersumbat atau bocor. Hal ini menyebabkan sel-sel otak yang kekurangan oksigen mulai mati dalam beberapa menit. Selama stroke, Anda tiba-tiba merasakan mati rasa dan kebingungan atau kesulitan berjalan dan melihat.

Jika tidak ditangani, stroke dapat menyebabkan kecacatan jangka panjang. Namun orang yang menerima pengobatan dalam waktu tiga jam setelah terkena stroke memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mengalami kecacatan. Merokok, riwayat keluarga dengan stroke, dan tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko yang umum. Faktor ini dapat diturunkan dengan perawatan pencegahan, pengobatan, dan perubahan gaya hidup.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *